Projabar.id,INDRAMAYU – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Desa Panyindangan Kulon, Blok Pecuk, telah berhasil mengubah limbah kotoran yang berbau menyengat menjadi air limbah yang tidak berbau dan bermanfaat untuk menyiram tanaman.
Proses ini telah menarik perhatian warga setempat, termasuk Tarudin, saat ditemui oleh awak media pada hari senin (13/1/2025) dilokasi.
Mengaku heran setelah melihat langsung proses penyulingan air limbah, IPAL yang berlokasi di Jl. Raya Pecuk Desa Panyindangan Kulon.
Dirinya mengapresiasi, karena tidak menyangka dari limbah yang tidak memiliki nilai bisa dirubah menjadi limbah yang punya banyak nilai.
“Sedikit, heran karena pertama saya baru melihat langsung proses dan tahapanya” terangnya.
Masih dalam, kesempatan yang sama, Ato, petugas sekaligus penjaga yang berada dilokasi, menerangkan, bahwa untuk menjadi limbah agar punya banyak manfaat ada empat tahapan dalam pengolahan air limbah tersebut.
Pengolahan Awal (Pre-treatment).
Tahap ini melibatkan pengumpulan dan pengolahan awal air limbah dari sumbernya. Proses ini mencakup penyaringan untuk menghilangkan partikel besar dan bahan padat yang dapat mengganggu proses pengolahan selanjutnya.
Pengolahan Biologis.
Pada tahap ini, mikroorganisme digunakan untuk menguraikan bahan organik dalam air limbah. Proses ini membantu mengurangi kandungan bahan organik yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.
Pengolahan Kimia.
Tahap ini melibatkan penambahan zat kimia untuk menghilangkan zat-zat tertentu dalam air limbah. Proses ini membantu menghilangkan bahan kimia berbahaya dan meningkatkan kualitas air limbah.
Pengendapan dan Pemisahan Lumpur.
Pada tahap ini, lumpur yang terbentuk selama proses pengolahan dipisahkan dari air limbah. Lumpur ini kemudian dapat diolah lebih lanjut atau dibuang dengan aman.
Dengan melalui keempat tahapan ini, IPAL di Desa Panyindangan Kulon berhasil mengubah air limbah yang berbau menyengat menjadi air yang tidak berbau dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan irigasi tanaman.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola air limbah secara efektif dan ramah lingkungan.
Tinggalkan Balasan